Cara
cara seoarang hacker menembus ataupun menyusup dan juga merusak suatu
website adalah sebagai berikut.Teknik teknik itu antara lain:
1. IP Spoofing
2. FTP Attack
3. Unix Finger Exploits
4. Flooding & Broadcasting
5. Fragmented Packet Attacks
6. E-mail Exploits
7. DNS and BIND Vulnerabilities
8. Password Attacks
9.Proxy Server Attacks
10. Remote Command Processing Attacks
11. Remote File System Attack
12. Selective Program Insertions
13. Port Scanning
14.TCP/IP Sequence Stealing, Passive Port Listening and Packet
15. HTTPD Attacks
1. IP Spoofing
IP
Spoofing juga dikenal sebagai Source Address Spoofing, yaitu pemalsuan
alamat IP attacker sehingga sasaran menganggap alamat IP attacker adalah
alamat IP dari host di dalam network bukan dari luar network. Misalkan
attacker mempunyai IP address type A 66.25.xx.xx ketika attacker
melakukan serangan jenis ini maka Network yang diserang akan menganggap
IP attacker adalah bagian dari Networknya misal 192.xx.xx.xx yaitu IP
type C.
IP Spoofing terjadi ketika seorang attacker
"mengakali" packet routing untuk mengubah arah dari data atau transmisi
ke tujuan yang berbeda. Packet untuk routing biasanya di transmisikan
secara transparan dan jelas sehingga membuat attacker dengan mudah untuk
memodifikasi asal data ataupun tujuan dari data. Teknik ini bukan hanya
dipakai oleh attacker tetapi juga dipakai oleh para security
profesional untuk men tracing identitas dari para attacker
2. FTP Attack
Salah
satu serangan yang dilakukan terhadap File Transfer Protocol adalah
serangan buffer overflow yang diakibatkan oleh malformed command. tujuan
menyerang FTP server ini rata-rata adalah untuk mendapatkan command
shell ataupun untuk melakukan Denial Of Service. Serangan Denial Of
Service akhirnya dapat menyebabkan seorang user atau attacker untuk
mengambil resource didalam network tanpa adanya autorisasi, sedangkan
command shell dapat membuat seorang attacker mendapatkan akses ke sistem
server dan file-file data yang akhirnya seorang attacker bisa membuat
anonymous root-acces yang mempunyai hak penuh terhadap system bahkan
network yang diserang
3. Unix Finger Exploits
Pada
masa awal internet, Unix OS finger utility digunakan secara efisien
untuk men sharing informasi diantara pengguna. Karena permintaan
informasi terhadap informasi finger ini tidak menyalahkan peraturan,
kebanyakan system Administrator meninggalkan utility ini (finger) dengan
keamanan yang sangat minim, bahkan tanpa kemanan sama sekali. Bagi
seorang attacker utility ini sangat berharga untuk melakukan informasi
tentang footprinting, termasuk nama login dan informasi contact.
Utility
ini juga menyediakan keterangan yang sangat baik tentang aktivitas user
didalam sistem, berapa lama user berada dalam sistem dan seberapa jauh
user merawat sistem. Informasi yang dihasilkan dari finger ini dapat
meminimalisasi usaha kracker dalam menembus sebuah sistem. Keterangan
pribadi tentang user yang dimunculkan oleh finger daemon ini sudah cukup
bagi seorang atacker untuk melakukan social engineering dengan
menggunakan social skillnya untuk memanfaatkan user agar "memberitahu"
password dan kode akses terhadap system.
4. Flooding & Broadcasting
Seorang
attacker bisa mengurangi kecepatan network dan host-host yang berada di
dalamnya secara significant dengan cara terus melakukan request/
permintaan terhadap suatu informasi dari sever yang bisa menangani
serangan classic Denial Of Service (DoS), mengirim request ke satu port
secara berlebihan dinamakan flooding, kadang hal ini juga disebut
spraying. Tujuan dari kedua serangan ini adalah sama yaitu membuat
network resource yang Menyediakan informasi menjadi lemah dan akhirnya
menyerah.
Serangan dengan cara Flooding bergantung
kepada dua faktor yaitu: ukuran dan/atau volume (size and/or volume).
Seorang attacker dapat menyebabkan Denial Of Service dengan cara
melempar file berkapasitas besar atau volume yang besar dari paket yang
kecil kepada sebuah system. Dalam keadaan seperti itu network server
akan menghadapi kemacetan: terlalu banyak informasi yang diminta dan
tidak cukup power untuk mendorong data agar berjalan. Pada dasarnya
paket yang besar membutuhkan kapasitas proses yang besar pula, tetapi
secara tidak normal paket yang kecil dan sama dalam volume yang besar
akan menghabiskan resource secara percuma, dan mengakibatkan kemacetan
5. Fragmented Packet Attacks
Data-data
internet yang di transmisikan melalui TCP/IP bisa dibagi lagi ke dalam
paket-paket yang hanya mengandung paket pertama yang isinya berupa
informasi bagian utama (header/ kepala) dari TCP. Beberapa firewall akan
mengizinkan untuk memproses bagian dari paket-paket yang tidak
mengandung informasi alamat asal pada paket pertamanya, hal ini akan
mengakibatkan beberapa type system menjadi crash. Contohnya, server NT
akan menjadi crash jika paket-paket yang dipecah (fragmented packet)
cukup untuk menulis ulang informasi paket pertama dari suatu protokol
6. E-mail Exploits
Peng-exploitasian
e-mail terjadi dalam lima bentuk yaitu: mail floods, manipulasi
perintah (command manipulation), serangan tingkat transportasi(transport
level attack), memasukkan berbagai macam kode (malicious code
inserting) dan social engineering(memanfaatkan sosialisasi secara
fisik). Penyerangan email bisa membuat system menjadi crash, membuka dan
menulis ulang bahkan mengeksekusi file-file aplikasi atau juga membuat
akses ke fungsi fungsi perintah (command function)
7. DNS and BIND Vulnerabilities
Berita
baru-baru ini tentang kerawanan (vulnerabilities) tentang aplikasi
Barkeley Internet Name Domain (BIND) dalam berbagai versi
mengilustrasikan kerapuhan dari Domain Name System (DNS), yaitu krisis
yang diarahkan pada operasi dasar dari Internet (basic internet
operation)
8. Password Attacks
Password merupakan
sesuatu yang umum jika kita bicara tentang kemanan. Kadang seorang user
tidak perduli dengan nomor pin yang mereka miliki, seperti bertransaksi
online di warnet, bahkan bertransaksi online dirumah pun sangat
berbahaya jika tidak dilengkapi dengan software security seperti SSL dan
PGP. Password adalah salah satu prosedur kemanan yang sangat sulit
untuk diserang, seorang attacker mungkin saja mempunyai banyak tools
(secara teknik maupun dalam kehidupan sosial) hanya untuk membuka
sesuatu yang dilindungi oleh password.
Ketika seorang
attacker berhasil mendapatkan password yang dimiliki oleh seorang user,
maka ia akan mempunyai kekuasaan yang sama dengan user tersebut. Melatih
karyawan/ user agar tetap waspada dalam menjaga passwordnya dari social
engineering setidaknya dapat meminimalisir risiko, selain berjaga-jaga
dari praktek social enginering organisasi pun harus mewaspadai hal ini
dengan cara teknikal. Kebanyakan serangan yang dilakukan terhadap
password adalah menebak (guessing), brute force, cracking dan sniffing
9.Proxy Server Attacks
Salah
satu fungsi Proxy server adalah untuk mempercepat waktu response dengan
cara menyatukan proses dari beberapa host dalam suatu trusted network
10. Remote Command Processing Attacks
Trusted
Relationship antara dua atau lebih host Menyediakan fasilitas
pertukaran informasi dan resource sharing. Sama halnya dengan proxy
server, trusted relationship memberikan kepada semua anggota network
kekuasaan akses yang sama di satu dan lain system (dalam network).
Attacker
akan menyerang server yang merupakan anggota dari trusted system. Sama
seperti kerawanan pada proxy server, ketika akses diterima, seorang
attacker akan mempunyai kemampuan mengeksekusi perintah dan mengkases
data yang tersedia bagi user lainnya
11. Remote File System Attack
Protokol-protokol
untuk tranportasi data (tulang punggung dari internet) adalah tingkat
TCP (TCP Level) yang mempunyai kemampuan dengan mekanisme untuk
baca/tulis (read/write) Antara network dan host. Attacker bisa dengan
mudah mendapatkan jejak informasi dari mekanisme ini untuk mendapatkan
akses ke direktori file
12. Selective Program Insertions
Selective
Program Insertions adalah serangan yang dilakukan ketika attacker
menaruh program-program penghancur, seperti virus, worm dan trojan
(mungkin istilah ini sudah anda kenal dengan baik ?) pada system
sasaran. Program-program penghancur ini sering juga disebut malware.
Program-program ini mempunyai kemampuan untuk merusak system, pemusnahan
file, pencurian password sampai dengan membuka backdoor
13. Port Scanning
Melalui
port scanning seorang attacker bisa melihat fungsi dan cara bertahan
sebuah system dari berbagai macam port. Seorang atacker bisa mendapatkan
akses kedalam sistem melalui port yang tidak dilindungi. Sebaia contoh,
scaning bisa digunakan untuk menentukan dimana default SNMP string di
buka untuk publik, yang artinya informasi bisa di extract untuk
digunakan dalam remote command attack
14.TCP/IP Sequence Stealing, Passive Port Listening and Packet
Interception
TCP/IP Sequence Stealing, Passive Port Listening dan Packet
Interception berjalan untuk mengumpulkan informasi yang sensitif untuk
mengkases network. Tidak seperti serangan aktif maupun brute-force,
serangan yang menggunakan metoda ini mempunyai lebih banyak kualitas
stealth-like
15. HTTPD AttacksKerawanan yang terdapat
dalam HTTPD ataupun webserver ada lima macam: buffer overflows, httpd
bypasses, cross scripting, web code vulnerabilities, dan URL floods